Friday 9 November 2018

Kuantitatif Bahan Toksik

Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan uji toksisitas sebuah bahan salah satunya yang dipakai adalah pelembut pakaian terhadap ikan. Ikan yang digunakan adalah ikan mas. Hasil yang didapat dalam praktikum kali ini, dengan 50 ml pelembut pakaian yang digunakan sudah dapat membunuh ikan dalam waktu 11 menit sedangkan dalam penambahan bahan toksik sebesar 200 ml dapat membunuh 1 ikan dalam waktu 8 menit saja. Pelembut pakaian dan bahan untuk aktifitas mencuci ini berbahaya bagi lingkungan karena mengandung bahan aktif salah satunya adalah surfaktan dimana senyawa ini dapat menyebabkan penurunan terhadap nilai DO yang artinya penurunan kadar oksigen di dalam perairan. Berikut laporan praktikum mengenai sanitasi dan toksikologi lingkungan yang telah saya buat untuk praktikum ini, semoga bermanfaat!





PENDAHULUAN

I.                   Latar Belakang
Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang
wajar dan telah terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggal dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Udara, air, makanan, sandang, papan, dan seluruh kebutuhan manusiaharus diambil dari lingkungan hidupnya. Akan tetapi, dalam proses interaksi manusia dengan lingkungannya ini tidak selalumendapatkan keuntungan. Hubungantimbal balik antara aktifitas manusia dengan lingkungannya terdapat faktor-faktor yang menguntungkan manusia, ada pulayang merugikanmanusia. Faktoryangmerugikandari interaksimanusiadengan lingkungannya, dapat memberikan efek toksikologis (Edrinaldi 2009).Bahantoksik umumnyamenyebabkan efek yang paling besar dan menghasilkan respons yang paling cepat biladiberikan melaluijalur intravena. Efek toksik dari zat kimia dapat merusak sel, yaitu menyebabkan mutasi gen dan bilakerusakannya berat menimbulkankematian pada sel. Beberapa zat kimia tertentu merupakan unsur yang sangat toksik, sekalipun dalam konsentrasi rendah.Tanpa disadari, aktivitas manusia yang dilakukan sehari hari memiliki potensi untuk pencemaran air. Salah satu bahan yang dapat menyebabkan pencemaran dan bersifat toksik terhadap lingkungan adalah pelembut pakaian. Pelembut pakaian memiliki bahan aktif yaitu surfaktan kationik jenis senyawa kuaterner amonium klorida yang membahayakan kehidupan lingkungan perairan (Septi 2004). Untuk mengetahui efek zat pencemar terhadap biota pada suatu perairan perlu dilakukan suatu uji toksisitas zat pencemar terhadap biota agar dapat mengevaluasi besarnya konsentrasi toksikan dan durasi pemaparan yang dapat menimbulkan efek toksik pada jaringan biologis. Salah satu biota yang dapat digunakan untuk uji toksisitas adalah ikan, dengan syarat harus mempunyai kepekaan tinggi, memenuhi syarat umur, berat, dan panjang serta sesuai dengan ikan yang hidup di perairan tercemar. Ikan mas adalah salah satu jenis ikan yang memenuhi persyaratan tersebut karena ikan ini sangat peka, mudah dipelihara, penyebarannya merata, mudah ditemukan, dan memenuhi syarat untuk uji toksisitas (Yuli 2012).


II.                Tujuan
Untuk mengetahui kuantitatif bahan toksik yang dibutuhkan hingga menyebabkan kematian pada setengah populasi kehidupan akuatik.




METODE KERJA

I.                   Alat dan Bahan
a.       Ikan, 1 kelompok 5 ekor ikan untuk 2 kali percobaan
b.      Kelompok 1. Detergen cair
Kelompok 2. Baygon cair
Kelompok 3. Molto cair
Kelompok 4. Bayclin cair
Kelompok 5. Pembersih lantai
c.       Air
d.      Gelas ukur
e.       Baskom
f.       pH paper
g.      DO meter
h.      Stopwatch

II.                Cara Kerja
1.      Dua buah baskom diisi dengan air masing masing sebanyak ¾ baskom.
2.      Dilakukan pengukuran pH awal dan DO awal.
3.      Baskom pertama dimasukkan ikan sebanyak 2 ekor dan        baskomkedua dimasukan ikan sebanyak 3 ekor.
4.      Baskom pertama ditambahkan cairan molto sebanyak 50      ml dan baskom kedua ditambahkan bayclin sebanyak 200 ml menggunakan gelas ukur.
5.      pH dan DO pada masing-masing baskom diukur.
6.      Dilakukan pengamatankondisi serta perubahan yang terjadi pada ikan setelah penambahan cairan molto setiap menit selama 15 menit



PEMBAHASAN
Tabel 1.  Hasil Percobaan Bahan Bayclin
Waktu (menit)
HasilPercobaan (PerubahanPadaIkan)
KET
5 ml
15 ml
1
2 ekorIkanberenangsangataktif, pergerakannyasangatcepat, danikanmunculkepermukaan air untukmencarioksigenkemudian.
3 ekorIkanberenang di ataspermukaan air, ikanaktif, bergeraksecaracepat.
Baskom 5 ml 2 ekor ikan

pH awal : 6
pH akhir : 8
DO awal : 15,4
DO akhir : 10,5

Baskom 15 ml 3 ekor ikan

pH awal : 6
pH akhir : 8,5
DO awal : 24,3
DO akhir : 40,8
2
2 ekorIkanterlihatmelemas, pergerakannyalambat. Kemudian, padamenit (2’11’’) 1 ekorikanmulaiberenang di dasarpermukaanbaskom.
3 ekorikanmasihterlihatberenangaktif di ataspermukaan air.
3
2 ekorikantersebutberenang di dasarpermukaanbaskom.
3 ekorikantersebut, berenang di dasarpermukaanbaskom. Kemudian, padamenit (3’15’’) 1 ekorikanmengeluarkandarahpadainsannya.
4
2 ekorikantersebut, terdiam di dasarpermukaanbaskom. Kemudian, padamenitke 4’10’’ ikankembaliberenangnamun, tidakberaturandankehilanganarah.
2 ekorikanberenang di dasarpermukaandan 1 ekorikanberenangagresif.
5
2 ekorikantersebut, masihberenang di tengahpermukaan air. Tetapi, ikantersebut, mulaikehilangankeseimbangan.
3 ekorikanmasihberenang di dasarpermukaanbaskom. Tetapi, 3 ekorikantersebutmulaiterlihatmelemas.
6
2 ekorikanmasihberenangtetapi, kehilangankeseimbangan.
3 ekorikanmasihberenang di dasarpermukaanbaskom. Tetapi, kondisikehilangankeseimbangan.
7
keduaikantersebutmasihberenangtetapi, kondisikehilangankeseimbangan (miring) daninsannyaterbuka.
3 ekorikanmasihberenangdanmencobakeataspermukaan air. Kemudian, padamenit (7’13’’) 1 ekorikaninginloncatdaribaskom.
8
Keduaikantersebutmasihberenangtetapi, kondisikehilangankeseimbangan (miring) daninsannyaterbuka. Dan padamenit (8’05’’) 1 ekorikaninginloncatdaribaskom.
Ketigaikantersebut, berenangsecaraagresifdaninginloncatdaribaskom.
9
keduaikanmasihberenangkembali di dasarpermukaanbaskomtetapi, kondisikehilangankeseimbangan.
Ketigaikanberenanggelisahdankehilangankeseimbangannya.
10
keduaikanmasihberenang di dasarpermukaanbaskomdengankondisimelemas.
Ketigaikanmasihberenangtetapi, kondisikehilangankeseimbangan (miring).
11
keduaikanterlihatmasihberenang di dasarpermukaanbaskomdengankondisilemas.
2 ekorikanterlihatmasihberenangtetapikondisilemas. Kemudian, 1 ekorikansudahtidakmelakukanpergerakanlagi (mati).
12
keduaikanterlihatmasihberenang di dasarpermukaanbaskomdengankondisilemas.
Ketigaikantersebut, sudahtidakmelakukanpergerakansamasekali (mati).
13
keduaikantersebut, terdiamdidasarpermukaanbaskom.
-
14
keduaikantersebutsudahtidakmelakukanpergerakan/berenang (mati).
-






Tabel 2. Hasil Percobaan Bahan Detergen Cair
No.
Baskom 1 (50 ml)
Baskom 2 (200 ml)
Keterangan
Waktu
Perilaku Ikan
Waktu
Perilaku Ikan
1.
1’10’’
Diam di dasar
2’30’’
Ikan mengeluarkan darah di insang
Baskom 1
pH awal : 6
pH akhir : 7
DO awal : 4.2
Do akhir : 3.1


Baskom 2
pH awal : 6
pH akhir : 7
DO awal : 4.2
DO akhir :2.4
2.
1’29’’
Insang ikan terbuka
3’10’’
Ikan berenang miring
3.
2’25’’
Insang ikan 1 berdarah
6’30’’
Ikan 1 mati
4.
3’37’’
Insang ikan 2 berdarah
12’5’’
Ikan 2 mati
5.
6’35’’
Ikan sudah sekarat
12’27’’
Ikan 3 mati
6.
8’32’’
Bergerak ke atas mencari udara
-
-
7.
12’31’’
Ikan 1 mati dan sisiknya rusak
-
-
8.
12’50’’
Ikan 2 bergerak ke atas mencari udara
-
-
9.
14’15’’
Ikan 2 mati
-
-

Tabel 3. Hasil Percobaan Baygon Cair
No.
Baskom 1 (5 ml)
Baskom 2 (15 ml)
ket
Waktu
Perilaku ikan
Waktu
Perilaku ikan
1
1’
Ikan melompat keluar baskom, tercekam dan bergerak aktif
1’
Ikan melompat keluar baskom, tercekam dan bergerak sangat aktif
pH awal : 6
DO awal : 4,2
2
2’
Ikan berenang terbalik
2’
Ikan berenang terbalik dan kehilangan keseimbangannya
3
3’
Ikan sudah mulai bergerak pasif dan kehilangan keseimbangannya
3’
Ikan sangat pasif
Baskom 1 :
pH akhir : 8
DO akhir : 2,8
4
7'
Ikan kejang dan insang terbuka lebar
7’
Ikan kejang dan insang terbuka lebar serta berdarah
5
14'
Ingsang ikan mengeluarkan darah dan bengkak, sirip dan ekor mulai berdarah
14’
Ikan melayang insang membengkak, sirip dan ekor berdarah
Baskom 2
Ph akhir : 10
DO akhir : 3,1
6
15'
Ikan mati semua
15’
Ikan mati semua



Tabel 4. Hasil Percobaan Bahan Molto
No.
Baskom 1 (50 ml)
Baskom 2 (200 ml)
ket
Waktu
Perilaku ikan
Waktu
Perilaku ikan
1
5"
Ikan bergerak aktif
10”
Ikan bergerak aktif
pH air: 6
DO air: 4.2

Baskom 1
pH awal: 6
DO awal: 3.8
pH akhir: 5
DO akhir: 3.2

Baskom 2
pH awal: 5
DO awal: 4.5
pH akhir: 5
DO akhir: 3.4
2
1’37”
Ikan berenang ke atas permukaan
1’
Ikan berenang ke atas permukaan
3
3’10’’
Ikan mulai berenang ke dasar
2’
Ikan mulai berenang ke dasar
4
6’
Ikan masih berenang di dasar
5’20”
Ikan masih berenang di dasar dan sedikit melemah
5
8’15’’
Ikan masih bergerak namun sedikit pasif
8’
1 ikan mati dan 2 lainnya sekarat
6
11’
1 ikan bergerak lemah dan berenang tidak tentu arah
10’35’’
Ikan mati semua dan menguning pada bagian mulut
7
13’30”
Kedua ikan melemah dan sangat pasif
-
-
8
15’40”
Ikan mati semua dan sedikit menguning pada bagian mulut
-
-

Tabel 5. Hasil Percobaan Bahan Wipol
No.
Baskom 1 (50 ml)
Baskom 2 (200 ml)
ket
Waktu
Perilaku ikan
Waktu
Perilaku ikan
1
20"
Ikan bergerak aktif
5"
Ikan bergerak aktif
pH awal : 6
DO awal : 4,2
2
25"
Ikan mulai tercekam
54"
Ikan berenang ke bawah
3
1' 45"
Ikan sudah mulai bergerak pasif
1' 34"
Ikan berlendir
Baskom 1 :
pH akhir : 8,5
DO akhir : 3,7
4
4'
Ikan mengeluarkan lendir
2' 23"
Ingsang ikan mengeluarkan darah
5
5'
Ingsang ikan mengeluarkan darah
10' 23"
Ikan mati 1
Baskom 2
Ph akhir : 10
DO akhir : 3,3
6
15'
Ikan mati semua
11' 47"
Ikan mati 2
7
-
-
13'
Ikan mati 3


Uji toksisitas suatu bahan ini dapat dilihat dari LD50 atau Letal Dosis yang merupakan dosis tertentu yang dinyatakan dalam miligram berat bahan uji per kilogram berat badan (BB) hewan uji yang menghasilkan 50% respon kematian pada populasi hewan uji dalam jangka waktu tertentu.
Hasil dari percobaan yang dilakukan pada penambahan pelembut pakaian dapat diketahui bahwa penambahan dengan 200 ml pelembut pakaian lebih cepat membunuh ikan mas. Pada menit pertama penambahan 50 ml, ikan mulai bergerak lebih aktif dan bergerak ke permukaan lalu menit ketiga ikan mulai berenang di dasar dan bergerak lebih pasif daripada sebelumnya. Menit berikutnya, ikan mulai bergerak tidak tentu arah dan pada menit ke 15 ikan keduanya mati. Nilai pH dan DO akhir yang didapat pada perlakuan pertama adalah 5 dan 3.2 yang sebelumnya 6 dan 3.8. Kemudian pada penambahan 200 ml pelembut pakaian ini, menit pertama ikan bergerak lebih aktif dan bergerak ke permukaan air. Lalu pada menit ke 8, satu ikan mati dan dua lainnya terlihat sangat pasif dan terjadi gangguan pada organ biologisnya. Pada menit 10, semua ikan mati dan terlihat pada bagian mulut nya menguning pada kedua perlakuan yang dilakukan. Nilai pH dan DO yang didapat pada perlakuan kedua adalah 5 dan 3.4 yang sebelumnya DO 4.5. Penurunan nilai DO pada perairan dapat berarti terjadinya penurunan oksigen dalam perairan yang dapat menganggu biota.
Berdasarkan dari 5 bahan toksik yang digunakan dari praktikum kali ini, bahan yang paling mematikan bagi ikan adalah pelembut pakaian karena bahan aktif surfaktan yang ada mempunyai konsentrasi lebih besar pada permukaan dan menurunkan tegangan permukaan yang bersifat koloid yang memiliki daya busa atau emulsi yang dapat menurunkan nilai DO dalam perairan.

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum kali ini dapat diketahui bahwa pelembut pakaian memiliki senyawa aktif yaitu surfaktan yang dapat mencemari lingkungan terutama air dan merupakan bahan toksik. Semakin banyak jumlah pelembut pakaian yang di masukan ke dalam air, semakin cepat membunuh ikan mas. Dari hasil praktikum pada menit ke 8 dalam penambahan 200 ml sudah dapat membunuh satu ikan.



DAFTAR PUSTAKA

Edrinaldi. 2009. Logam-LogamBeratPencemarLingkungan DanEfekTerhadapManusia.Universitas Andalas; Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Septi. 2004. Sublasi Surfaktan Kationik dari Larutan Pelembut Pakaian. Universitas Diponegoro, Semarang.
Yuli. 2012. Uji Toksisitas Limbah Cair Laundry Sebelum dan Sesudah Diolah dengan Tawas dan Karbon Aktif Terhadap Bioindikator (Cyprinus carpio L). Yogyakarta. ISSN : 1979-911X.


No comments:

Post a Comment